Kamis, 28 Juli 2022

Akan Kunjungi Korsel, Jokowi Ingin Tuntaskan Program Pesawat Kf 21

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Korea Selatan pada Kamis (28/7) dan bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol.

Menurut salah satu pejabat kantor kepresidenan, Jokowi bakal membahas masalah pembayaran produksi jet KF-21 dalam pertemuan itu.

Kunjungan Jokowi ke Korsel merupakan rangkaian lawatan kenegaraan di Asia Timur setelah menyambangi China dan Jepang.

"Masalah pembayaran diprediksi akan dibahas dalam pertemuan tersebut," kata seorang pejabat senior dari kantor kepresidenan, dikutip dari The Korea Times.

Sebagaimana diberitakan The Korea Times, Indonesia dan Korsel menandatangani kesepakatan atas jet tempur KF-21 pada 2010. Indonesia setuju untuk membayar 1,6 triliun won (Rp18,2 triliun) untuk pengembangan jet tersebut.

Jumlah itu setara dengan 20 persen total biaya yang digunakan untuk mengembangkan jet itu, yakni mencapai 8,8 triliun won (Rp100 triliun). Dari kesepakatan itu, Indonesia akan mendapatkan beberapa pesawat untuk TNI AU, pun transfer teknologi.

Meski begitu, Indonesia memiliki masalah pembayaran. RI sendiri belum membayar 800 miliar won (Rp9,1 triliun) yang dijanjikan ke Korsel pada bulan ini akibat masalah finansial.

Pada November lalu, Indonesia sempat melakukan negosiasi ulang agar bisa tetap ikut dalam proyek KF-X. Indonesia menawarkan diri untuk membayar bagiannya dalam bentuk barter.

Dari perundingan tersebut, Indonesia dan Korsel sepakat bahwa Jakarta akan tetap menanggung 20 persen biaya pengembangan proyek. Namun, 30 persen dari biaya tersebut dapat dibayarkan menggunakan barang.

Menurut peneliti di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, Shin Jong Woo, kunjungan Jokowi ke Korsel bakal membawa dampak positif untuk mengatasi keterlambatan pembayaran biaya produksi jet KF-21 dari RI.

"Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) bertekad tidak akan mengirimkan KF-21 ke Indonesia jika negara itu tak membayar bagiannya. Meski begitu, penerbangan perdana KF-21 yang sukses bakal membawa peran positif untuk mengatasi masalah keterlambatan pembayaran saat Jokowi berkunjung ke sini," kata Shin.

"Melihat perkembangan tersebut, Indonesia, yang tadinya ragu dengan proyek KF-X, mungkin akan lebih antusias akan itu," tuturnya lagi.

Selain itu, Shin turut mengomentari kabar kemungkinan Indonesia mundur dari kesepakatan tersebut. Menurut Shin, Indonesia tak mungkin dengan gampang memutuskan keluar dari kesepakatan itu, mengingat RI tak punya jet tempur generasi 4,5 berkemampuan siluman.

"[Jet] Rafale yang dibeli Indonesia baru-baru ini bukan jet tempur siluman, KF-21 merupakan opsi yang lebih menarik, sesuatu yang tak bisa diabaikan negara itu," tutur Shin.

Seorang pejabat industri pertahanan juga menuturkan ia berharap kunjungan Jokowi ke Korsel dapat membawa kabar baik akan kerja sama kedua negara dalam program KF-X ini.

"Saya berharap kunjungan Jokowi dapat membawa hasil positif akan program KF-X," ujar pejabat itu

 

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support