Yogyakarta – Menteri Koordinator
Perekonomian menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak memberikan instruksi
khusus kepada empat menterinya yang akan bersaksi pada Sidang Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan, Presiden
Jokowi meminta mereka untuk berkata jujur, sehingga masyarakat dapat mengetahui
kebenaran.
Pernyataan
ini menegaskan komitmen Presiden Jokowi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
transparansi dan kejujuran dalam menjalankan pemerintahan. Dengan tidak
memberikan instruksi khusus kepada menteri yang akan bersaksi di sidang PHPU,
Presiden Jokowi memberikan kebebasan kepada mereka untuk memberikan kesaksian
sesuai dengan fakta yang ada.
Tindakan ini juga
mencerminkan sikap terbuka dan profesionalisme dalam menghadapi proses hukum.
Presiden Jokowi tidak mencampuri proses hukum dan membiarkan menteri-menterinya
memberikan kesaksian secara independen sesuai dengan kebenaran yang mereka ketahui.
Langkah-langkah ini sangat
penting untuk memastikan integritas dan keadilan dalam proses hukum, terutama
dalam kasus sebesar sidang PHPU di MK yang memiliki dampak yang sangat besar
bagi kestabilan politik dan kepercayaan publik.
Dengan demikian, pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian ini
menegaskan bahwa semua tindakan yang dilakukan dalam sidang PHPU di MK
didasarkan pada fakta dan kejujuran, sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan
supremasi hukum yang dijunjung tinggi oleh pemerintahan Jokowi.
0 comments:
Posting Komentar