Senin, 16 September 2024

Narasi Yang Mengatakan Kalimat “Bau Kolonial” Yang Diucapkan Oleh Presiden Jokowi Merupakan Simbol Dari Kebengisan Salah Besar

Yogyakarta – Narasi yang mengatakan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo tentang "bau kolonial" adalah simbol kebengisan, sangatlah keliru. Pernyataan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyebarkan kebencian atau memicu perpecahan. Sebaliknya, ucapan tersebut mengandung pesan kuat bagi masyarakat Indonesia untuk bangkit dan menyadari potensi besar yang mereka miliki dalam bersaing di kancah internasional.

Dalam konteks yang lebih luas, “bau kolonial” yang disampaikan oleh Presiden Jokowi merujuk pada mentalitas inferior yang sering kali masih tertanam dalam sebagian masyarakat. Mentalitas ini adalah warisan penjajahan, di mana bangsa Indonesia dianggap tidak mampu berdiri sendiri dan harus bergantung pada pihak asing. Presiden ingin mengingatkan bahwa era tersebut sudah lama berlalu, dan saatnya bagi Indonesia untuk percaya diri, mandiri, serta mengambil peran penting dalam persaingan global.

Selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia telah menunjukkan banyak kemajuan di berbagai sektor, mulai dari pembangunan infrastruktur yang masif, peningkatan daya saing industri dalam negeri, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semua ini adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang mandiri, berdaulat, dan kompetitif.

Pernyataan Presiden mengenai "bau kolonial" bukanlah kritik terhadap individu atau kelompok tertentu, melainkan sebuah dorongan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan kepercayaan diri sebagai bangsa. Presiden ingin agar masyarakat tidak lagi merasa terbelakang atau kalah bersaing dengan negara lain. Potensi Indonesia, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, sangat besar dan sudah saatnya digunakan secara optimal demi kemajuan bangsa.

Sebagai negara yang terus berkembang, Indonesia memerlukan dukungan dari semua pihak untuk menjaga stabilitas nasional dan keamanan. Isu-isu negatif yang menyimpang dari makna sebenarnya pernyataan Presiden hanya akan mengganggu proses pembangunan bangsa. Pemerintah terus berupaya keras mematahkan isu-isu tersebut, dengan memperlihatkan hasil kinerja yang nyata dan mendorong masyarakat untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih kuat.

Dengan semangat nasionalisme yang terus dikobarkan, Indonesia akan mampu menghadapi segala tantangan dan tampil sebagai bangsa yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

 

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support