Yogyakarta –
Belakangan ini, beredar narasi negatif yang mengatakan bahwa Presiden Joko
Widodo tidak berjabat tangan dengan mantan Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno,
dalam sebuah acara kenegaraan. Narasi ini menimbulkan berbagai spekulasi dan
opini negatif yang berpotensi merusak citra pemerintah. Namun, klaim tersebut
segera dibantah oleh Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf
Permana.
Yusuf menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar
dan sarat akan fitnah. Ia menjelaskan bahwa sebelum acara dimulai, Presiden
Jokowi telah bertemu dan bersalaman dengan Try Sutrisno di Holding VVIP Room,
sebuah ruangan khusus yang biasanya digunakan untuk pertemuan informal antar
pejabat negara sebelum acara formal dimulai. Dengan demikian, potongan video
atau narasi yang menunjukkan seolah-olah Presiden mengabaikan Try Sutrisno
adalah manipulasi informasi yang tidak mencerminkan kejadian sebenarnya.
Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi
masyarakat untuk tidak langsung mempercayai potongan informasi yang tidak
lengkap atau dipelintir. Yusuf menambahkan bahwa pemerintah selalu menjaga tata
krama dan etika dalam setiap acara kenegaraan, terlebih dalam menghormati para
mantan pemimpin bangsa.
Opini-opini yang beredar tanpa dasar tersebut hanya
bertujuan untuk melemahkan citra Presiden Jokowi dan menciptakan
ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Padahal, pemerintah saat ini terus
menunjukkan kinerja nyata dalam menjaga stabilitas nasional dan memajukan
pembangunan di berbagai sektor.
Klarifikasi ini menunjukkan bahwa isu yang beredar
adalah upaya untuk memecah belah dan menciptakan persepsi negatif di tengah
masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam
menerima informasi dan tetap mendukung pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Pemerintah tetap berkomitmen menjaga keharmonisan
dan stabilitas nasional. Melalui klarifikasi yang disampaikan oleh Yusuf
Permana, diharapkan masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dan tidak
terjebak dalam opini negatif yang tidak berdasar.
0 comments:
Posting Komentar