Presiden Joko Widodo akan menjadi
pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv dan Moskow sejak konflik kedua
negara terjadi.
Misi Jokowi ke Ukraina dan Rusia
untuk tujuan perdamaian mendapatkan dukungan dari Komisi Pertahanan DPR.
"Jadi secara prinsip ya tentu
kami mendukung langkah aktif ini, tapi perlu juga tetap dijaga kewibawaan kita
dan juga agar bisa membuat reaksi positif. Jangan malah membuat hal-hal yang
kontra produktif nantinya, tapi intinya kita mendukung," kata anggota
Komisi Pertahanan DPR Bobby Rizaldi, hari ini.
Kunjungan Jokowi ke kedua negara
yang sedang berkonflik dinilai Bobby menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mulai
berperan aktif dalam kancah global. Sikap yang menurut Bobby tidak ditunjukkan
pemerintah dalam beberapa waktu terakhir. "Ini berbeda dengan
sebelum-sebelumnya, kita seperti pasif, defensive," kata Bobby.
Konflik antara Rusia dan Ukraina
dikatakan oleh Bobby berdampak serius, misalnya krisis energi dan pangan, di
negara-negara lain.
"Ini yang sangat berbahaya kalau ini terus menerus karena kita baru selesai dari pandemi Covid, kita harus menghadapi potensi adanya krisis energi dan energi pangan," kata Bobby dalam diskusi daring Crosscheck, Minggu (26/6/2022).
"Dan ini saya rasa adalah
kontribusi Bapak Presiden Jokowi, dia melihat perlunya ada peran aktif. Paling
tidak perang ini berhenti dulu, negosiasi, setelahnya dengan dialog, bukan
dengan blokade, bukan dengan artileri atau perang konvensional," kata
Bobby.
Gerakan Jokowi disebut Bobby menjadi
kontribusi sebagai peacemaker di tengah konflik Ukraina dan Rusia.
Bobby berharap upaya Indonesia
menjadi penengah konflik tidak sampai mengintervensi kedua negara.
Peran aktif Indonesia dikatakan
Bobby harus mendukung kesetaraan karena posisi Indonesia sebagai salah satu
motor negara non blok.
"Jadi
saya rasa ini juga memberikan Indonesia peran yang penting sebagai salah satu
kontribusi Indonesia peacemaker," ujar Bobby.
0 comments:
Posting Komentar