Yogyakarta –
Seiring dengan perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), muncul kritik
yang menuduh bahwa pemilihan Kepala Otorita IKN oleh Presiden Jokowi tidak
dilakukan secara demokratis. Menanggapi kritik ini, Tenaga Ahli Utama Kantor
Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, dengan tegas menyatakan bahwa
tuduhan tersebut tidak berdasar dan sepenuhnya salah.
Ngabalin menjelaskan bahwa IKN saat ini masih dalam proses
pembangunan awal, dan penduduk di wilayah tersebut belum ada. Oleh karena itu,
sesuai dengan regulasi yang berlaku, pembentukan Otorita IKN berada langsung dibawah kendali Presiden. "Dalam situasi di mana IKN masih
dalam tahap pembangunan, belum ada penduduk yang menetap, wajar jika Presiden
langsung memegang kendali untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana,"
ujar Ngabalin.
Lebih lanjut, Ngabalin menegaskan bahwa langkah ini diambil
untuk memastikan pembangunan IKN berjalan dengan lancar dan sesuai dengan visi
besar yang telah ditetapkan. Dengan Presiden Jokowi memimpin langsung pemilihan
Kepala Otorita IKN, hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan
IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern dan berkelanjutan.
Opini negatif yang menyebutkan bahwa pemilihan ini tidak
demokratis hanya berusaha untuk menggiring opini publik tanpa memahami konteks
sebenarnya. Ngabalin menambahkan bahwa proses ini sepenuhnya sesuai dengan
hukum dan regulasi yang berlaku, serta mempertimbangkan kebutuhan khusus dalam
fase awal pembangunan IKN.
"Dalam kondisi seperti ini, diperlukan kepemimpinan
yang tegas dan terarah untuk memastikan proyek besar seperti IKN bisa
terlaksana dengan baik. Kritik yang menyebut pemilihan Kepala Otorita IKN tidak
demokratis adalah keliru dan tidak memperhatikan situasi yang ada," tegas
Ngabalin.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami
langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam membangun IKN. Dukungan penuh
dari publik sangat diperlukan agar proyek ini dapat terealisasi sesuai dengan
harapan, membawa manfaat besar bagi Indonesia di masa depan, dan menjaga
stabilitas nasional.
0 comments:
Posting Komentar