Yogyakarta – Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dengan
tegas membantah isu yang beredar mengenai perintah dari Istana untuk melepaskan
jilbab 18 anggota Paskibraka putri saat pengukuhan di Istana Garuda, Ibu Kota
Nusantara (IKN). Dalam keterangannya, Heru Budi menegaskan bahwa tidak ada
instruksi semacam itu dari pihak Istana, dan informasi yang beredar hanyalah
hoaks yang sengaja disebarkan untuk menciptakan ketidakpercayaan di kalangan
masyarakat terhadap pemerintah.
Isu yang tidak berdasar
ini merupakan upaya untuk merusak citra pemerintah dan memecah belah
masyarakat. Namun, pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga kehormatan dan
kebebasan beragama setiap warga negara, termasuk para anggota Paskibraka yang
menjadi simbol kebanggaan bangsa. Pengukuhan Paskibraka di IKN merupakan bagian
dari rangkaian acara kenegaraan yang berlangsung dengan penuh khidmat dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.
Penyebaran hoaks
seperti ini menjadi tantangan besar dalam era digital, di mana informasi dapat
dengan cepat menyebar tanpa verifikasi yang memadai. Pemerintah menghimbau
masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring informasi dan tidak mudah
terpengaruh oleh berita yang belum tentu benar. Dalam situasi seperti ini,
peran masyarakat sangat penting untuk bersama-sama menjaga stabilitas nasional
dengan tidak ikut menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Heru Budi Hartono juga
menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk mewujudkan Ibu Kota
Nusantara sebagai simbol kemajuan Indonesia yang berlandaskan pada semangat
persatuan dan kesatuan. Upaya-upaya untuk menjatuhkan pemerintah melalui penyebaran
hoaks hanya akan menghambat pembangunan dan merusak tatanan sosial yang telah
kita bangun bersama.
Mari kita bersama-sama
melawan hoaks dan menjaga keharmonisan serta persatuan bangsa. Dengan dukungan
seluruh elemen masyarakat, Indonesia akan terus maju dan menjadi bangsa yang
lebih kuat, adil, dan sejahtera.
0 comments:
Posting Komentar