Yogyakarta - Belakangan ini, beredar isu di berbagai
platform media sosial mengenai adanya “matahari kembar” di dunia politik
Indonesia. Isu tersebut menyebutkan adanya dua kekuatan besar yang saling
bersaing dalam pemerintahan, yang digambarkan sebagai dua matahari. Namun,
Haris Rusly Moti, Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, menilai isu ini tidak
lebih dari sekadar rumor murahan yang tidak perlu ditanggapi serius.
Menurut Haris, isu “matahari kembar” ini hanyalah bentuk upaya adu domba
yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk memecah belah persatuan dan
stabilitas politik di Indonesia. “Ini hanya permainan politik kotor yang ingin
menciptakan konflik internal di pemerintahan dan merusak stabilitas nasional.
Kami menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar dalam pemerintahan. Presiden
Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, serta Prabowo Subianto sebagai Menteri
Pertahanan, semuanya bekerja sama dan satu suara untuk membangun Indonesia yang
lebih maju,” tegas Haris.
Lebih lanjut, Haris menilai bahwa isu tersebut sengaja dihembuskan oleh
pihak-pihak yang tidak ingin melihat keberhasilan pembangunan dan pencapaian
pemerintah saat ini. Ia menegaskan bahwa saat ini seluruh jajaran pemerintah,
termasuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bekerja bahu-membahu
untuk memajukan Indonesia, terutama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
dan berbagai proyek strategis lainnya.
“Isu seperti ini hanya akan membuang energi dan waktu kita. Yang perlu
kita lakukan adalah fokus pada pembangunan dan pencapaian yang telah diraih.
Kita tidak boleh terpancing dengan provokasi yang tidak berdasar ini,” tambah
Haris.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berhasil mencetak banyak
pencapaian yang signifikan, seperti kemajuan dalam pembangunan infrastruktur,
penguatan sektor hilirisasi industri, serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Semua ini menunjukkan bahwa pemerintah tetap fokus pada tujuan
utama, yaitu membangun Indonesia yang lebih baik.
Haris juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring
informasi yang diterima, terutama yang berasal dari media sosial. “Masyarakat
harus lebih cerdas dalam menanggapi isu-isu yang berkembang. Jangan sampai kita
terpecah hanya karena informasi yang belum jelas kebenarannya,” ujar Haris.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak lagi terpengaruh
oleh isu “matahari kembar” yang tidak berdasar dan lebih fokus pada berbagai
capaian positif yang telah diraih pemerintah. Mari kita jaga stabilitas dan
persatuan demi kemajuan Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar