Kamis, 30 Juni 2022

Tol Laut dan Penambahan Kapal Turunkan Harga Komoditas Hingga 30 Persen



        Proyek Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi dinilai berhasil mendorong pemerataan harga beragam komoditi di seluruh pelosok Indonesia. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Mugen S Sartoto menyebutkan selain mampu memasarkan produk lokal, keberadaan Tol Laut di Tidore Kepulauan juga telah berhasil menurunkan harga bahan pokok penting atau Bapokting. "Berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Tidore keberadaan Tol Laut telah berhasil menurunkan harga," kata Mugen dalam keterangan tertulis, ditulis Selasa (21/6/2022).

Tol laut adalah konsep untuk memperbaiki proses pengangkutan logistik di Indonesia, sehingga proses distribusi barang,terutama bahan pangan, di Indonesia menjadi semakin mudah. Konsep ini berdampak terhadap harga bahan pokok yang semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai contoh harga beras medium yang pengirimannya menggunakan Tol Laut dijual dengan harga Rp 9.500/kg, sementara yang pengirimannya tidak menggunakan Tol Laut dijual dengan harga Rp 10.000/kg. Kemudian, tepung terigu dijual Rp 10.000/kg (tol laut), sementara pedagang non Tol Laut menjual dengan harga Rp 15.000. Gula Pasir jualnya Rp 15.000, non tol laut Rp 16.000, air mineral 600 mili per karton Rp 45.000, non tol laut dijual Rp 55.000 per karton.

"Berdasarkan informasi Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Tidore hampir semua barang bahanpokok dikirim dengan Tol laut dari Surabaya, misalnya beras, minyak goreng, gula, bawang merah dan barang penting seperti Semen, Keramik, Cat, Baja Ringan dan barang penting lainnya," jelas dia. Dari dinas Perindustrian perdagangan, barang lain yang mengalami penurunan yaitu Minyak goring, bawang merah, semen, keramik, cat, dan baja ringan.

“Konsep tol laut adalah bukti kecerdasan Jokowi dalam mencarikan solusi atas tingginya harga bahan-bahan pokok di luar pulau Jawa,” kata Alex Indra Lukman, anggota Komisi V DPR.

Masalah tersebut muncul karena sentra ekonomi di Indonesia terpusat di pulau Jawa dan di saat yang sama infrastruktur logistik, yaitu pelabuhan dan jalan raya, di Indonesia sangat minim, sehingga menyulitkan distribusi barang ke seluruh Indonesia. Jokowi memberikan solusi atas masalah itu dengan membuat konsep tol laut.

Jokowi meningkatkan kapasitas 24 pelabuhan yang sudah ada serta menambah armada kapal laut pengangkut barang ke seluruh pelosok Indonesia. Untuk mendukung konsep itu, Jokowi juga membangun jalan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatra, jalan Trans Papua, Trans Sulawesi, dan Trans Kalimantan. Di pulau-pulau itu, Jokowi juga membangun rel kereta, yang tujuannya untuk memudahkan distribusi barang. "Jadi, konsep tol laut itu terintegrasi dengan pembangunan jalan-jalan tadi. Tol laut untuk koneksi antarpulau, kemudian infrastruktur jalan untuk memudahkan distribusi barang.

 

        Setelah semuanya terintegrasi, baru nanti akan berbondong-bondong masuk investor ke seluruh pelosok Indonesia," kata Alex. Melalui tol laut, ribuan dari sapi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa terkirim dengan cepat ke beberapa daerah di Indonesia, sehingga harga daging sapi tidak mengalami lonjakan tinggi di saat-saat tertentu, seperti di bulan Ramadan dan saat Idul Fitri. (*) 

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support